Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dirilis Kementerian Kesehatan, sekitar 40% masyarakat Indonesia biasa menyantap makanan manis lebih dari 1 kali per hari. Kemudian 61% mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari. Makanan dan minuman manis yang dikonsumsi masyarakat itu bisa berupa produk dalam kemasan yang dibeli di toko, restoran, atau kafe, maupun diracik sendiri di rumah. Menurut survei Kurious Insight Center (KIC), sekitar 35% responden Indonesia gemar menambahkan gula ke makanan, dengan intensitas sering 29,9% dan sangat sering 5,8%. Lebih dari separuh atau 62% responden juga suka menambahkan gula ke minumannya, dengan intensitas sering 47,7% dan sangat sering 15%. Secara umum, gula memang merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh. Namun, takaran konsumsi gula harus seimbang demi kesehatan yang optimal. Maka dari itu, masyarakat perlu mengenali kandungan gula dalam makanan dan minuman yang menjadi konsumsi harian mereka, untuk dapat menjaga asupan gula ke dalam tubuh. "Gula bukan untuk dihindari, tapi konsumsi-nya tetap harus dibatasi," ujar ahli gizi dr. I Wayan Gede Sutadarma. “Jika kita tidak mengonsumsi gula, maka tubuh terutama saraf pusat akan kekurangan energi sehingga kita akan sulit berkonsentrasi dan mudah kelelahan," lanjutnya. KIC melakukan survei ini pada 17-24 Maret 2023 dengan melibatkan 642 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Proporsi responden laki-laki 50,8% dan perempuan 49,2%. Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (36,1%), diikuti kelompok 25-34 tahun (26,6%) dan kelompok 45-54 tahun (21,8%). Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (64,5%), kemudian di Jakarta (14,8%), dan Sumatra (10%). Sementara responden di Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku-Papua proporsi-nya lebih kecil, yakni di rentang 0, 5%-4,4%. Survei ini menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan tingkat kepercayaan 95%.

Judul artikel yang tepat untuk artikel di atas adalah…

Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dirilis Kementerian Kesehatan, sekitar 40% masyarakat Indonesia biasa menyantap makanan manis lebih dari 1 kali per hari. Kemudian 61% mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari. Makanan dan minuman manis yang dikonsumsi masyarakat itu bisa berupa produk dalam kemasan yang dibeli di toko, restoran, atau kafe, maupun diracik sendiri di rumah. Menurut survei Kurious Insight Center (KIC), sekitar 35% responden Indonesia gemar menambahkan gula ke makanan, dengan intensitas sering 29,9% dan sangat sering 5,8%. Lebih dari separuh atau 62% responden juga suka menambahkan gula ke minumannya, dengan intensitas sering 47,7% dan sangat sering 15%. Secara umum, gula memang merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh. Namun, takaran konsumsi gula harus seimbang demi kesehatan yang optimal. Maka dari itu, masyarakat perlu mengenali kandungan gula dalam makanan dan minuman yang menjadi konsumsi harian mereka, untuk dapat menjaga asupan gula ke dalam tubuh. "Gula bukan untuk dihindari, tapi konsumsi-nya tetap harus dibatasi," ujar ahli gizi dr. I Wayan Gede Sutadarma. “Jika kita tidak mengonsumsi gula, maka tubuh terutama saraf pusat akan kekurangan energi sehingga kita akan sulit berkonsentrasi dan mudah kelelahan," lanjutnya. KIC melakukan survei ini pada 17-24 Maret 2023 dengan melibatkan 642 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Proporsi responden laki-laki 50,8% dan perempuan 49,2%. Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (36,1%), diikuti kelompok 25-34 tahun (26,6%) dan kelompok 45-54 tahun (21,8%). Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (64,5%), kemudian di Jakarta (14,8%), dan Sumatra (10%). Sementara responden di Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku-Papua proporsi-nya lebih kecil, yakni di rentang 0, 5%-4,4%. Survei ini menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan tingkat kepercayaan 95%.

Pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh artikel tersebut adalah ....

Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dirilis Kementerian Kesehatan, sekitar 40% masyarakat Indonesia biasa menyantap makanan manis lebih dari 1 kali per hari. Kemudian 61% mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari. Makanan dan minuman manis yang dikonsumsi masyarakat itu bisa berupa produk dalam kemasan yang dibeli di toko, restoran, atau kafe, maupun diracik sendiri di rumah. Menurut survei Kurious Insight Center (KIC), sekitar 35% responden Indonesia gemar menambahkan gula ke makanan, dengan intensitas sering 29,9% dan sangat sering 5,8%. Lebih dari separuh atau 62% responden juga suka menambahkan gula ke minumannya, dengan intensitas sering 47,7% dan sangat sering 15%. Secara umum, gula memang merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh. Namun, takaran konsumsi gula harus seimbang demi kesehatan yang optimal. Maka dari itu, masyarakat perlu mengenali kandungan gula dalam makanan dan minuman yang menjadi konsumsi harian mereka, untuk dapat menjaga asupan gula ke dalam tubuh. "Gula bukan untuk dihindari, tapi konsumsi-nya tetap harus dibatasi," ujar ahli gizi dr. I Wayan Gede Sutadarma. “Jika kita tidak mengonsumsi gula, maka tubuh terutama saraf pusat akan kekurangan energi sehingga kita akan sulit berkonsentrasi dan mudah kelelahan," lanjutnya. KIC melakukan survei ini pada 17-24 Maret 2023 dengan melibatkan 642 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Proporsi responden laki-laki 50,8% dan perempuan 49,2%. Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (36,1%), diikuti kelompok 25-34 tahun (26,6%) dan kelompok 45-54 tahun (21,8%). Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (64,5%), kemudian di Jakarta (14,8%), dan Sumatra (10%). Sementara responden di Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku-Papua proporsi-nya lebih kecil, yakni di rentang 0, 5%-4,4%. Survei ini menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan tingkat kepercayaan 95%.

Pernyataan yang tidak sesuai dengan artikel di atas adalah ….

Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dirilis Kementerian Kesehatan, sekitar 40% masyarakat Indonesia biasa menyantap makanan manis lebih dari 1 kali per hari. Kemudian 61% mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari. Makanan dan minuman manis yang dikonsumsi masyarakat itu bisa berupa produk dalam kemasan yang dibeli di toko, restoran, atau kafe, maupun diracik sendiri di rumah. Menurut survei Kurious Insight Center (KIC), sekitar 35% responden Indonesia gemar menambahkan gula ke makanan, dengan intensitas sering 29,9% dan sangat sering 5,8%. Lebih dari separuh atau 62% responden juga suka menambahkan gula ke minumannya, dengan intensitas sering 47,7% dan sangat sering 15%. Secara umum, gula memang merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh. Namun, takaran konsumsi gula harus seimbang demi kesehatan yang optimal. Maka dari itu, masyarakat perlu mengenali kandungan gula dalam makanan dan minuman yang menjadi konsumsi harian mereka, untuk dapat menjaga asupan gula ke dalam tubuh. "Gula bukan untuk dihindari, tapi konsumsi-nya tetap harus dibatasi," ujar ahli gizi dr. I Wayan Gede Sutadarma. “Jika kita tidak mengonsumsi gula, maka tubuh terutama saraf pusat akan kekurangan energi sehingga kita akan sulit berkonsentrasi dan mudah kelelahan," lanjutnya. KIC melakukan survei ini pada 17-24 Maret 2023 dengan melibatkan 642 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Proporsi responden laki-laki 50,8% dan perempuan 49,2%. Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (36,1%), diikuti kelompok 25-34 tahun (26,6%) dan kelompok 45-54 tahun (21,8%). Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (64,5%), kemudian di Jakarta (14,8%), dan Sumatra (10%). Sementara responden di Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku-Papua proporsi-nya lebih kecil, yakni di rentang 0, 5%-4,4%. Survei ini menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan tingkat kepercayaan 95%.

Berdasarkan diagram di atas jelas salah bahwa ….

Peringkat Dunia BWF adalah peringkat resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia untuk pemain bulu tangkis yang berpartisipasi dalam turnamen d Poin peringkat diberikan berdasarkan level dan pencapaian turnamen dari masing-masing pemain/pasangan. BWF mengumumkan ranking dunia di tiap minggunya dan yang terbaru tepat pada 24 Januari 2023, bersamaan dengan dimulainya turnamen Indonesia Masters (Super 500) yang akan bergulir sepekan ke depan. Dari sektor tunggal putra, ada 2 wakil Indonesia yang mampu masuk top 5 dunia. Salah satunya ialah Anthony Sinisuka Ginting yang menduduki peringkat dua dunia. Posisi dua itu dicapai setelah Ginting mencapai semifinal India Open 2023 (Super 750) pada pekan lalu. Berdasarkan informasi peringkat terbaru Badminton World Federation (BWF), Ginting mengumpulkan 77.579 poin atau tepat di bawah atlet Denmark Viktor Axelsen dengan 114.156 poin. Pencapaian Ginting membuat Indonesia untuk pertama kali dalam 12 tahun terakhir bisa menempatkan tunggal putranya sebagai dua besar dunia yang terakhir dicapai Taufik Hidayat pada 2011. Peringkat ini merupakan torehan terbaik sepanjang kariernya selama menjadi pebulutangkis. Sejauh ini, performa Ginting memang cukup meyakinkan. Hal itu tak lepas dari hasil turnamen yang ia raih dalam dua pekan terakhir. Ia terhenti di perempatfinal Malaysia Open (Super 1000) dan semifinal India Open 2023 (Super 750). Juara Singapore Open 2022 (Super 500) itu kini hanya berada di bawah Viktor Axelsen, pebulutangkis Denmark nomor 1 dunia yang masih mendominasi bulutangkis tunggal putra hingga saat ini. Tak hanya Ginting, Jonatan Christie juga memperbaharui peringkatnya dengan total poin 76.112. Dia kembali ke peringkat 3 dunia, setelah pekan sebelumnya posisinya tergeser oleh Ginting dan berada di posisi 4. Hasil ini dia peroleh setelah mencapai babak ke 2 pada Malaysia Open 2023 dan semifinal di India Open.


Judul yang tepat untuk artikel di atas adalah adalah ….

Peringkat Dunia BWF adalah peringkat resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia untuk pemain bulu tangkis yang berpartisipasi dalam turnamen d Poin peringkat diberikan berdasarkan level dan pencapaian turnamen dari masing-masing pemain/pasangan. BWF mengumumkan ranking dunia di tiap minggunya dan yang terbaru tepat pada 24 Januari 2023, bersamaan dengan dimulainya turnamen Indonesia Masters (Super 500) yang akan bergulir sepekan ke depan. Dari sektor tunggal putra, ada 2 wakil Indonesia yang mampu masuk top 5 dunia. Salah satunya ialah Anthony Sinisuka Ginting yang menduduki peringkat dua dunia. Posisi dua itu dicapai setelah Ginting mencapai semifinal India Open 2023 (Super 750) pada pekan lalu. Berdasarkan informasi peringkat terbaru Badminton World Federation (BWF), Ginting mengumpulkan 77.579 poin atau tepat di bawah atlet Denmark Viktor Axelsen dengan 114.156 poin. Pencapaian Ginting membuat Indonesia untuk pertama kali dalam 12 tahun terakhir bisa menempatkan tunggal putranya sebagai dua besar dunia yang terakhir dicapai Taufik Hidayat pada 2011. Peringkat ini merupakan torehan terbaik sepanjang kariernya selama menjadi pebulutangkis. Sejauh ini, performa Ginting memang cukup meyakinkan. Hal itu tak lepas dari hasil turnamen yang ia raih dalam dua pekan terakhir. Ia terhenti di perempatfinal Malaysia Open (Super 1000) dan semifinal India Open 2023 (Super 750). Juara Singapore Open 2022 (Super 500) itu kini hanya berada di bawah Viktor Axelsen, pebulutangkis Denmark nomor 1 dunia yang masih mendominasi bulutangkis tunggal putra hingga saat ini. Tak hanya Ginting, Jonatan Christie juga memperbaharui peringkatnya dengan total poin 76.112. Dia kembali ke peringkat 3 dunia, setelah pekan sebelumnya posisinya tergeser oleh Ginting dan berada di posisi 4. Hasil ini dia peroleh setelah mencapai babak ke 2 pada Malaysia Open 2023 dan semifinal di India Open.


Pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh artikel tersebut adalah ....

Peringkat Dunia BWF adalah peringkat resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia untuk pemain bulu tangkis yang berpartisipasi dalam turnamen d Poin peringkat diberikan berdasarkan level dan pencapaian turnamen dari masing-masing pemain/pasangan. BWF mengumumkan ranking dunia di tiap minggunya dan yang terbaru tepat pada 24 Januari 2023, bersamaan dengan dimulainya turnamen Indonesia Masters (Super 500) yang akan bergulir sepekan ke depan. Dari sektor tunggal putra, ada 2 wakil Indonesia yang mampu masuk top 5 dunia. Salah satunya ialah Anthony Sinisuka Ginting yang menduduki peringkat dua dunia. Posisi dua itu dicapai setelah Ginting mencapai semifinal India Open 2023 (Super 750) pada pekan lalu. Berdasarkan informasi peringkat terbaru Badminton World Federation (BWF), Ginting mengumpulkan 77.579 poin atau tepat di bawah atlet Denmark Viktor Axelsen dengan 114.156 poin. Pencapaian Ginting membuat Indonesia untuk pertama kali dalam 12 tahun terakhir bisa menempatkan tunggal putranya sebagai dua besar dunia yang terakhir dicapai Taufik Hidayat pada 2011. Peringkat ini merupakan torehan terbaik sepanjang kariernya selama menjadi pebulutangkis. Sejauh ini, performa Ginting memang cukup meyakinkan. Hal itu tak lepas dari hasil turnamen yang ia raih dalam dua pekan terakhir. Ia terhenti di perempatfinal Malaysia Open (Super 1000) dan semifinal India Open 2023 (Super 750). Juara Singapore Open 2022 (Super 500) itu kini hanya berada di bawah Viktor Axelsen, pebulutangkis Denmark nomor 1 dunia yang masih mendominasi bulutangkis tunggal putra hingga saat ini. Tak hanya Ginting, Jonatan Christie juga memperbaharui peringkatnya dengan total poin 76.112. Dia kembali ke peringkat 3 dunia, setelah pekan sebelumnya posisinya tergeser oleh Ginting dan berada di posisi 4. Hasil ini dia peroleh setelah mencapai babak ke 2 pada Malaysia Open 2023 dan semifinal di India Open.


Berdasarkan artikel di atas, prediksi peringkat setelah turnamen Indonesia Master yang tidak mungkin terjadi adalah ….

Peringkat Dunia BWF adalah peringkat resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia untuk pemain bulu tangkis yang berpartisipasi dalam turnamen d Poin peringkat diberikan berdasarkan level dan pencapaian turnamen dari masing-masing pemain/pasangan. BWF mengumumkan ranking dunia di tiap minggunya dan yang terbaru tepat pada 24 Januari 2023, bersamaan dengan dimulainya turnamen Indonesia Masters (Super 500) yang akan bergulir sepekan ke depan. Dari sektor tunggal putra, ada 2 wakil Indonesia yang mampu masuk top 5 dunia. Salah satunya ialah Anthony Sinisuka Ginting yang menduduki peringkat dua dunia. Posisi dua itu dicapai setelah Ginting mencapai semifinal India Open 2023 (Super 750) pada pekan lalu. Berdasarkan informasi peringkat terbaru Badminton World Federation (BWF), Ginting mengumpulkan 77.579 poin atau tepat di bawah atlet Denmark Viktor Axelsen dengan 114.156 poin. Pencapaian Ginting membuat Indonesia untuk pertama kali dalam 12 tahun terakhir bisa menempatkan tunggal putranya sebagai dua besar dunia yang terakhir dicapai Taufik Hidayat pada 2011. Peringkat ini merupakan torehan terbaik sepanjang kariernya selama menjadi pebulutangkis. Sejauh ini, performa Ginting memang cukup meyakinkan. Hal itu tak lepas dari hasil turnamen yang ia raih dalam dua pekan terakhir. Ia terhenti di perempatfinal Malaysia Open (Super 1000) dan semifinal India Open 2023 (Super 750). Juara Singapore Open 2022 (Super 500) itu kini hanya berada di bawah Viktor Axelsen, pebulutangkis Denmark nomor 1 dunia yang masih mendominasi bulutangkis tunggal putra hingga saat ini. Tak hanya Ginting, Jonatan Christie juga memperbaharui peringkatnya dengan total poin 76.112. Dia kembali ke peringkat 3 dunia, setelah pekan sebelumnya posisinya tergeser oleh Ginting dan berada di posisi 4. Hasil ini dia peroleh setelah mencapai babak ke 2 pada Malaysia Open 2023 dan semifinal di India Open.


Berdasarkan tabel distribusi perhitungan point peringkat BWF, jelas salah bahwa ….

Impor garam masih menjadi polemik. Pelaku industri meminta pemerintah segera merealisasikan impor garam industri pada semester II 2019. Pemerintah pun memastikan Persetujuan Impor (PI) untuk garam industri sudah ada. Adapun rekomendasi PI tersebut sebanyak 2,7 juta ton hingga akhir 2019. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor garam tertinggi sejak 2014 terjadi pada 2018 yang mencapai 2,8 juta ton, naik 11,2% dari tahun sebelumnya 2,6 juta ton. Impor garam hanya turun pada 2015, yakni -17,8% dari 2,3 juta ton menjadi 1,9 juta ton. Hingga Mei 2019, volume impor garam telah mencapai 1 juta ton. Nilai impor garam pada 2018 sebesar US$ 90,7 juta. Angka tersebut naik 8,4% dari 2017 yang sebesar US$ 83,6 juta. Nilai impor garam juga pernah turun hingga lebih dari 23,5%, yaitu pada 2015 sebesar US$ 79,8 juta dari 2014 yang mencapai US$ 104,3 juta.

Kalimat di artikel yang sama persis dengan yang ditampilkan oleh diagram di atas adalah ….

Impor garam masih menjadi polemik. Pelaku industri meminta pemerintah segera merealisasikan impor garam industri pada semester II 2019. Pemerintah pun memastikan Persetujuan Impor (PI) untuk garam industri sudah ada. Adapun rekomendasi PI tersebut sebanyak 2,7 juta ton hingga akhir 2019. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor garam tertinggi sejak 2014 terjadi pada 2018 yang mencapai 2,8 juta ton, naik 11,2% dari tahun sebelumnya 2,6 juta ton. Impor garam hanya turun pada 2015, yakni -17,8% dari 2,3 juta ton menjadi 1,9 juta ton. Hingga Mei 2019, volume impor garam telah mencapai 1 juta ton. Nilai impor garam pada 2018 sebesar US$ 90,7 juta. Angka tersebut naik 8,4% dari 2017 yang sebesar US$ 83,6 juta. Nilai impor garam juga pernah turun hingga lebih dari 23,5%, yaitu pada 2015 sebesar US$ 79,8 juta dari 2014 yang mencapai US$ 104,3 juta.

Pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh artikel di atas adalah .…

Impor garam masih menjadi polemik. Pelaku industri meminta pemerintah segera merealisasikan impor garam industri pada semester II 2019. Pemerintah pun memastikan Persetujuan Impor (PI) untuk garam industri sudah ada. Adapun rekomendasi PI tersebut sebanyak 2,7 juta ton hingga akhir 2019. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor garam tertinggi sejak 2014 terjadi pada 2018 yang mencapai 2,8 juta ton, naik 11,2% dari tahun sebelumnya 2,6 juta ton. Impor garam hanya turun pada 2015, yakni -17,8% dari 2,3 juta ton menjadi 1,9 juta ton. Hingga Mei 2019, volume impor garam telah mencapai 1 juta ton. Nilai impor garam pada 2018 sebesar US$ 90,7 juta. Angka tersebut naik 8,4% dari 2017 yang sebesar US$ 83,6 juta. Nilai impor garam juga pernah turun hingga lebih dari 23,5%, yaitu pada 2015 sebesar US$ 79,8 juta dari 2014 yang mencapai US$ 104,3 juta.

Pernyataan yang tidak sesuai dengan artikel di atas adalah…

Impor garam masih menjadi polemik. Pelaku industri meminta pemerintah segera merealisasikan impor garam industri pada semester II 2019. Pemerintah pun memastikan Persetujuan Impor (PI) untuk garam industri sudah ada. Adapun rekomendasi PI tersebut sebanyak 2,7 juta ton hingga akhir 2019. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor garam tertinggi sejak 2014 terjadi pada 2018 yang mencapai 2,8 juta ton, naik 11,2% dari tahun sebelumnya 2,6 juta ton. Impor garam hanya turun pada 2015, yakni -17,8% dari 2,3 juta ton menjadi 1,9 juta ton. Hingga Mei 2019, volume impor garam telah mencapai 1 juta ton. Nilai impor garam pada 2018 sebesar US$ 90,7 juta. Angka tersebut naik 8,4% dari 2017 yang sebesar US$ 83,6 juta. Nilai impor garam juga pernah turun hingga lebih dari 23,5%, yaitu pada 2015 sebesar US$ 79,8 juta dari 2014 yang mencapai US$ 104,3 juta.

 Berdasarkan grafik dan diagram di atas, benar bahwa ….