Indeks Saham Gabungan Marina adalah harga rata-rata gabungan dan sejumlah saham perusahaan resmi yang diizinkan di Negara Marina. Dengan kata lain, kenaikan dan penurunan saham dari perusahaan-perusahaan tersebut akan memengaruhi indeks Saham Gabungan. Pergerakan saham bersifat fluktuatif dan bergantung pada Situasi. Pada tahun 2014, terjadi bencana gempa 8,9 Skala Richter yang meluluhlantakkan seperdeiapan Marina dan melumpuhkan ekonomi dan kesehatan penduduk Marina. Selain itu, Indeks Saham Gabungan juga merosot tajam dikarenakan pandemi covid-19 pada tahun 2020. Kebijakan lockdown pemerintah untuk menghambat laju penularan virus berakibat pada terhambatnya roda ekonomi. Di lain sisi, Indeks Saham Gabungan dapat meningkat tajam bila saham perusahaan yang terdaftar mengalami kenaikan. Misalnya, pada tahun 2019, permintaan besi, nikel, dan batubara meningkat, sehingga pendapatan dan nilai saham perusahaan ikut meningkat.
Di antara saham tersebut, terdapat saharn PT Banana, sebuah perusahaan teknologi yang baru menjual sahamnya pada masyarakat umum di tahun 2011. Produk utama dan PT Banana adalah handphone dan tablet. Sebelumnya, mereka digadang-gadang akan menguasai pasar karena produk yang berkualitas dengan harga yang murah, sehingga memiliki masa depan yang cerah. Tetapi, dua tahun sejak mereka menjual sahamnya pada masyarakat umum, mereka tidak pernah melakukan inovasi baru, sampai dengan penemuan produk baru Banana TV yang menggunakan teknologi retina sensor. TV yang tidak memerlukan remot kontrol ini mencetak penjualan yang sangat baik dan meningkatkan pendapatan PT Banana di tahun pertama kali diproduksi. Sentimen masyarakat menjadi positif dan saham PT Banana terus meningkat.
Berikut adalah Indeks Saham Gabungan dan PT Banana rata-rata tahunan di Negara Marina selama 10 tahun terakhir:

Jika berdasar pada tren 10 tahun terakhir, keputusan investasi untuk diri sendiri dalam 5 tahun ke depan yang paling tepat adalah ....